PSB


  1. Jelaskan apa keterkaitan antara sumber belajar dengan teknologi pembelajaran dalam belajar !
Jawab :
Belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan atau pengalaman sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan, atau istilah lain belajar dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara seseorang dengan sumber belajar yang menghasilkan terjadinya perubahan tingkah laku. Belajar  dapat terjadi di mana-mana tidak lagi hanya terbatas di lingkungan sekolah, maka dapat pula dikemukakan bahwa sumber belajar itu tidak lagi terbatas pada guru tetapi jauh lebih luas daripada guru. Dengan kemajuan teknologi pembelajaran/teknologi pendidikan dan juga didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka Proses Belajar Mengajar (PBM) disekolah tidak hanya bersumber pada guru saja tetapi sudah aneka sumber. Sumber belajar dapat dirancang secara khusus untuk digunakan bagi kepentingan pembelajaran (learning resources by design) tetapi sumber belajar dapat juga sebagai sesuatu yang tinggal dimanfaatkan karena sudah tersedia di lingkungan (learning resources by utilization).
            Dalam pasal 1 UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ayat tersebut menjelaskan bahwa sumber belajar, di samping pendidik, mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran hanya akan berlangsung apabila terdapat interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dan pendidik. Belajar sangat terkait dengan sumber belajar apalagi dengan teknologi pembelajaran/Teknologi pendidikan yang salah satu definisinya (AECT,1994) menyatakan bahwa Teknologi Instruksional adalah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu.
            Pola pemanfaatan sumber belajar yang dikembangkan pada tahap awal adalah interaksi langsung antara peserta didik dengan sumber belajar yang berupa guru atau seseorang yang memang mempunyai pengetahuan lebih untuk disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi peserta didiknya.
            Pola pemanfaatan sumber belajar yang kedua adalah masih juga tetap menggunakan guru tetapi fungsinya bukan hanya sebagai sumber belajar utama (bukan lagi satu-satunya sumber belajar) karena dibantu oleh sumber belajar lainnya. Dalam kaitan ini, sumber belajar lainnya yang digunakan guru untuk menyajikan materi pelajaran dapat saja berupa media, baik yang berupa alat/fasilitas, media cetak (misalnya buku, modul atau handouts), media kaset audio, media audiovisual. 
            Pola pemanfaatan sumber belajar yang ketiga adalah bahwa guru dan media sebagai sumber belajar lainnya berbagi fungsi atau berperan secara seimbang.
            Pola pemanfaatan sumber belajar yang keempat adalah bahwa peran guru sudah lebih banyak dilimpahkan kepada media sebagai sumber belajar lain. Media sebagai sumber belajar lain mendapatkan peran yang lebih besar (lebih dominan) dibandingkan dengan peran yang dimainkan guru. Sekalipun demikian peran guru sebagai sumber belajar masih tetap dibutuhkan peserta didik tetapi hanya sebagai fasilitator, motivator dan pemberian tutorial dalam kegiatan pembelajaran.
            Pola pemanfaatan sumber belajar yang kelima adalah bahwa peserta didik yang sepenuhnya langsung berinteraksi dengan sumber belajar yang berupa media. Dalam kaitan ini, ada istilah yang mengatakan bahwa seseorang berhasil mempelajari suatu pengetahuan atau keterampilan tanpa mengikuti kursus atau les. Orang yang demikian ini disebut belajar secara otodidak. Terlebih lagi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, siapa saja mandiri.
Jika kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru berbasis aneka sumber, maka diharapkan kegiatan pembelajaran pun akan dirasakan peserta didik sebagai kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan belajar akan menjadi kegiatan yang senantiasa dirindukan peserta didik karena menyenangkan (learning is fun).
Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology), terdapat enam macam yang dapat membuat orang belajar atau sumber belajar meliputi pesan, orang,  bahan/perangkat lunak, alat/perangkat keras, dan latar/lingkungan. Keenam sumber belajar tersebut juga merupakan komponen sistem pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran (instructional), selalu terdapat keenam komponen tersebut. Pesan adalah kurikulum atau mata pelajaran yang terdapat pada masing-masing sekolah atau jenjang pendidikan dan yang perlu dipelajari oleh peserta didik. Orang, antara lain guru, tutor, pembimbing, dan sebagainya adalah yang menyampaikan pesan pembelajaran. Bahan adalah program yang memuat atau berisi pesan pembelajaran seperti buku, program video atau audio, VCD, dan lain-lain Alat adalah sarana untuk menayangkan bahan atau program seperti proyektor film, video recorder, OHP, dan sebagainya. Teknik adalah prosedur yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran seperti diskusi, karyawisata, demonstrasi, ceramah, dan sebagainya, dan Latar/setting  yaitu lingkungan di mana belajar dan pembelajaran berlangsung misalnya di kelas, di taman, penerangan, dan ventilasi ruangan, dan sebagainya.
            Dari uraian di atas secara ringkas dapat dituliskan keterkaitan antara sumber belajar dengan teknologi pembelajaran dalam belajar yaitu : belajar terjadi karena ada interaksi dengan sumber belajar. Agar tujuan / kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik, maka harus ada sumber belajar, ketika belajar berinteraksi dengan sumber belajar, pasti akan ada hambatan-hambatan / masalah, sehingga untuk memecahan masalah tersebut, diperlukan teknologi pembelajaran, dan disinilah keterkaitan antara sumber belajar, belajar dan teknologi pembelajaran.

  1. Jelaskan apa peranan teknologi pendidikan dalam pembenahan PSB !
Jawab :
          Teknologi Instruksional adalah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Definisi ini menegaskan adanya lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Teknologi pendidikan adalah satu bidang/disiplin dalam memfasilitasi belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan proses kesemuanya itu. Jika di lihat berdasarkan definisi diatas, maka peranan teknologi pendidikan dalam pembenahan PSB adalah dengan membuat atau menemukan  teori-teori yang dapat menunjang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Kemudian secara praktek, teknologi pendidikan (orangnya disebut teknolog) mampu merancang/mendesain sumber belajar yang berupa media pembelajaran agar dapat digunakan dalam pembelajaran yang efektif dan efisien. Sesuai dengan definisi teknologi pendidikan yang memiliki 5 domain teknologi pendidikan, maka teknologi pendidikan memiliki peranan dalam pembenahan PSB yaitu dengan:
a.      mendesain bahan ajar, media dan alat, yang kemudian dijadikan sebagai sumber belajar.
b.      mengembangkan hasil desain yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber belajar.
c.       memanfaatkan sumber-sumber yang berada disekeliling kita sebagai sumber belajar.
d.      mengelola sumber belajar yang sudah ada.
    1. mengadakan penilaian untuk  proses maupun sumber belajar.
     
  1. Jelaskan langkah upaya yang dapat dilakukan dalam pembenahan PSB sehingga PSB tersebut menjadi suatu wadah yang bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup manusia, khususnya di daerah sekitarnya. !
Jawab :
Dalam kegiatan proses belajar memerlukan interaksi dengan sumber belajar yang dapat digunakan untuk menyediakan fasilitas belajar. Agar dapat diperoleh hasil yang maksimal, maka kadar interaksi itu harus tinggi. Untuk memperoleh kadar interaksi yang tinggi, maka proses interaksi perlu dikembangkan dan dikelola secara baik dan fungsional. Orang dapat belajar di mana saja, dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap, sebab sumber belajar ada di mana juga, baik berupa manusia maupun bukan manusia yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.
Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut di atas maka langkah upaya yang dapat dilakukan dalam pembenahan psb adalah :
1.      analisis kebutuhan di mana PSB akan di bentuk
2.      memperhatikan pelayanan PSB
3.      Dari segi pengelolaan, kegiatan PSB disinergikan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan lintas sektoral (pendidikan, pertanian, perindustrian dan sebagainya).
4.      membentuk kerjasama baik dengan swasta maupun instansi pemerintah

            Secara sederhana bagan diatas menunjukkan peran PSB dalam memfasilitasi warga masyarakat untuk belajar dan dengan demikian, masyarakat yang berpendidikan secara otomatis derajatnya akan terangkat dan tentu saja akan meningkatkan taraf hidup mereka. Tersedianya PSB di desa-desa atau kelurahan diasumsikan dapat mempermudah warga masyarakat (termasuk siswa sekolah, guru) berinteraksi dengan sumber-sumber belajar menuju masyarakat belajar.
            Secara filosofis Hicks dan Tillin (1977) berpendapat bahwa pengetahuan adalah bagian yang esensial untuk meneruskan evolusi masyarakat. Kunci untuk maju dalam masyarakat adalah dengan menghimpun dan memanfaatkan pengetahuan yang tersimpan dalam berbagai bentuk media. Mudahnya akses pengetahuan akan berdampak pada berlangsungnya pendidikan sepanjang hayat, perubahan-perubahan sikap masyarakat, kondisi ekonomi, pengembangan apresiasi budaya, keterampilan dan pemanfaatan waktu senggang yang bermakna. Setiap orang dapat mengakses pengetahuan secara bebas untuk memilih sesuai dengan kebutuhannya.
PSB dapat menjadi suatu wadah yang bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup manusia jika PSB dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu fungsi :
a. Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan pilihan (options) unutk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar.
Hal ini meliputi:
o      Perencanaan kurikulum;
o      Identifikasi pilihan program instruksional;
o      Seleksi peralatan dan bahan;
o      Perkiraan biaya;
o      Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar;
o      Perencanaan program;
o      Prosedur evaluasi;
o      Revisi program.
b. Fungsi Informasi
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering kali memerlukan informasi baik bentuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan usahanya. Ada beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (Puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan dapat disimpan dalam satu file. Jika lebih banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Jika lebih banyak lagi barangkali harus menggunakan komputer.
c. Fungsi Pelayanan Media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi:
o      Sistem penggunaan media untuk kelompok besar;
o      Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil;
o      Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran;
o      Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian;
o      Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
d. Fungsi Produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial.
Hal ini meliputi:
o   Penyiapan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan instruksional;
o   Produksi transparansi untuk OHP
o   Produksi fotografi (slide, filmstrip,foto dan lain-lain)
o   Pelayanan reproduksi fotografi
o   Pemograman, pengeditan dan reproduksi rekaman pita suara;
o   Pemograman, pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi di kampus.
e. Fungsi Administratif
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai.
Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
o   Supervisi personalia untuk media;
o   Pengembangan koleksi media untuk program pengajaran;
o   Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru;
o   Pengembangan sistem penyampaian;
o   Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran;
o   Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan dan fasilitas.
Selain itu PSB haruslah:
    1. mudah dimengerti; menggunakan cara yang mudah dimengerti oleh pengunjung/pemakai maupun oleh patugas itu sendiri
    2. efisiensi dan ekonomis; menggunakan peralatan atau bahan-bahan pelengkap dengan jumlah macam seminimal mungkin kelambatan yang minimal; mengusahakan tidak adanya kelambatan dalam melayani pemakai
     
  1. Jelaskan langkah-langkah dan cara memilih dan mengembangkan media pembelajaran, sehingga menjadi media yang efektif untuk memudahkan siswa belajar !
Jawab :
Pada hakikatnya bukan media itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Tidak berarti bahwa semakin canggih media yang digunakan akan semakin tinggi hasil belajar atau sebaliknya. Untuk tujuan pembelajaran tertentu dapat saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih efesien daripada penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan kepada siswa yang tepat pula. Sungguhpun demikian, secara operasional ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, antara lain :
Access / Akses
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media.Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya, kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk menggunakan komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah saja yang boleh menggunakan internet, tetapi juga guru/karyawan dan murid. Bahkan murid lebih penting untuk memperoleh akses.
Cost / Biaya
Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal. Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.

Technology / Teknologi
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan pakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah ada aliran listriknya, apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana cara mengoperasikannya?
Interactivity / Interaksi
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Organization / Organisasi
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah atau pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
Novelty
Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid.
Langkah-langkah  dan cara membuat serta mengembangkan media pembelajaran adalah :
a.      Langkah atau tahapan dalam pengembangan media pembelajaran yaitu :
1.      penyusunan rancangan, yaitu dengan penetapan topik, merumuskan tujuan instruksional, merumuskan pokok-pokok instruksional, analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, pengembangan materi pembelajaran, dan perumusan alat pengukur keberhasilan.
2.      penulisan naskah, yaitu dengan beberapa tahap pembuatannya: menulis rasional dari produk yang dibuat, membuat sinopsis, menetapkan identitas program, merumuskan TIK dan TIU, mengidentifikasi audience, mengidentifikasi GBPP, menetapkan treatment  dan membuat naskah terdiri dari spesifikasi program.
3.      produksi media, dan
4.      evaluasi program media.
b.      Langkah/tahap pengembangan media pembelajaran menurut Rudi Susilana dkk (2008: 27), yaitu:
§  Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
§  Perumusan tujuan instruksional.
§  Perumusan buitr-butir materi yang terperinci.
§  Mengembangkan alat pengukuran keberhasilan.
§  Menuliskan naskah media.
§  Merumuskan instrumen dan tes revisi.
Sehingga dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka media pembelajaran yang telah di pilih dan dikembangkan dapat menjadi media yang efektif untuk memudahkan siswa belajar.

2 komentar:

  1. thx ya info'a.. sangat membantu untuk ujianQ.. be the member in my blog please poespha714.blogspot.com

    BalasHapus